Mutiara Salaf

Dari Umar bin Al Khothob Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, “Sebuah pekerjaan walaupun padanya ada sedikit kerendahan lebih baik daripada meminta-minta pada manusia.” 📚 Mausua’ah Ibnu Abid Dunia 7/475

“Dahulu bila seorang (suami) keluar dari rumahnya, maka keluarganya berkata kepadanya : Hati-hatilah dari usaha yang haram, karena kami bisa bersabar dari rasa lapar, tapi kami tidak bisa bersabar dari neraka“ 📚 Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi, Mukhtashar Minhajul Qashidin, 102

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu berkata, “Wahai lisan! Ucapkanlah ucapan baik niscaya kamu akan mendapatkan keuntungan besar, atau diamlah niscaya kamu akan selamat, sebelum kamu menyesal nanti.” 📚 HR. Ath-Thabrani 3/78

Abu Hazim Salamah bin Dinar rahimahullah berkata, “Jika anda melihat Allah Ta’ala mencurahkan berbagai nikmat (duniawi) kepadamu sementara engkau terus bermaksiat kepada-Nya, maka hati-hatilah.” 📚 Siyar A’lamin Nubala 6/101

Syaikh Shaleh Al-Ushaimi hafizhahullah berkata, “Janganlah kamu lemah dari doa, karena sejatinya manusia yang paling lemah adalah orang yang lemah dari berdoa, berapa banyak sebuah doa menghilangkan kesusahan, mengungkap kegundahan, membangkitkan kesedihan, menenangkan seseorang, menjaga yang ada, dan mengembalikan yang hilang, itu semua berkat karunia dan nikmat dari Allah” 💻 …

Ibnu Qudamah rahimahullah berkata, “Jauhilah engkau dari menyibukkan memperbaiki diri orang lain, sebelum engkau memperbaiki dirimu sendiri.” 📚 Minhajul Qoshidin : 22

“Segala kenikmatan dunia terlihat indah sebelum dimiliki, ‘kan terasa biasa-biasa saja setelah didapatkan.” 📚 Syarah Al-Wasail Al-Mufidah

Syaikh Shalih Al- Fauzan hafizhahullah berkata, Sebagian manusia menumpuk harta dan berkata: Dengannya aku menjamin keselamatan masa depanku, yaitu masa depan dunia, sementara dia tak pernah tahu apakah dia masih hidup sampai masa depan menikmati hartanya atau mati dan dia tinggalkan hartanya itu untuk orang lain, akan tetapi dia tidak …

Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata, “Tidak ada penjara yang lebih sempit dibandingkan penjara hawa nafsu, dan tidak ada belenggu yang lebih sulit untuk dilepas dibandingkan belenggu syahwat.” 📚 ad-Da’ wad Dawa’, 125

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’dy rahimahullah berkata, “Manusia yang paling utama mendapatkan kebaikanmu dan paling berhak dengan kemurahan hatimu adalah anak-anakmu, karena mereka adalah amanah yang Allah jadikan di sisimu” 📚 Bahjah Qulubil Abrar hlm 197