Nasihat Ulama

Ibnul Jauzi Rahimahullah berkata, “Ketahuilah wahai saudara-saudaraku! Siapa yang mau menerima nasihatku? Bahwa dosa mempunyai akibat buruk, kepahitannya akan semakin bertambah berlipat ganda atas kemanisannya. Dan yang memberikan balasan (Allah) benar-benar mengawasi tidak ada sesuatupun bisa mendahului-Nya dan meluputkan-Nya.” 📚 Shaidul Khatir hal. 202

Fudhail bin Iyadh Rahimahullah berkata, “Bagaimana menurut pendapatmu tentang keadaan orang yang banyak dosanya, kurang ilmu agamanya, sudah dekat ajalnya sedangkan dia tidak mencari bekal untuk akhiratnya?!.” 📚 Siyar A’lamin Nubala` (8/440) karya Adz-Dzahabi

Dari Umar bin Al Khothob Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, “Sebuah pekerjaan walaupun padanya ada sedikit kerendahan lebih baik daripada meminta-minta pada manusia.” 📚 Mausua’ah Ibnu Abid Dunia 7/475

“Dahulu bila seorang (suami) keluar dari rumahnya, maka keluarganya berkata kepadanya : Hati-hatilah dari usaha yang haram, karena kami bisa bersabar dari rasa lapar, tapi kami tidak bisa bersabar dari neraka“ 📚 Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi, Mukhtashar Minhajul Qashidin, 102

Abu Hazim Salamah bin Dinar rahimahullah berkata, “Jika anda melihat Allah Ta’ala mencurahkan berbagai nikmat (duniawi) kepadamu sementara engkau terus bermaksiat kepada-Nya, maka hati-hatilah.” 📚 Siyar A’lamin Nubala 6/101

Syaikh Shaleh Al-Ushaimi hafizhahullah berkata, “Janganlah kamu lemah dari doa, karena sejatinya manusia yang paling lemah adalah orang yang lemah dari berdoa, berapa banyak sebuah doa menghilangkan kesusahan, mengungkap kegundahan, membangkitkan kesedihan, menenangkan seseorang, menjaga yang ada, dan mengembalikan yang hilang, itu semua berkat karunia dan nikmat dari Allah” 💻 …

Ibnu Qudamah rahimahullah berkata, “Jauhilah engkau dari menyibukkan memperbaiki diri orang lain, sebelum engkau memperbaiki dirimu sendiri.” 📚 Minhajul Qoshidin : 22

“Segala kenikmatan dunia terlihat indah sebelum dimiliki, ‘kan terasa biasa-biasa saja setelah didapatkan.” 📚 Syarah Al-Wasail Al-Mufidah

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang berjalan bersama saudaranya dalam rangka menunaikan satu hajat/keperluannya hingga keperluan itu tuntas, maka Allah ‘azza wa jalla akan mengokohkan kakinya, pada hari saat banyak kaki yang tergelincir” 📚 Ash Shahihah: 906

Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata, “Tidak ada penjara yang lebih sempit dibandingkan penjara hawa nafsu, dan tidak ada belenggu yang lebih sulit untuk dilepas dibandingkan belenggu syahwat.” 📚 ad-Da’ wad Dawa’, 125