
Al-Imam Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan,
“(Amalan yang) sesuai dengan sunnah lebih baik daripada amalan yang banyak (namun tidak sesuai dengan sunnah). Oleh karena ini, Allah Ta’ala berfirman,
( ليبلوكم أيكم أحسن عملاً )
“Sehingga Allah menguji kalian, siapakah di antara kalian yang paling bagus amalannya.”
Allah tidak mengatakan, ” … yang paling banyak amalannya.”
Suatu contoh adalah shalat sunah Fajar. Padanya, disunnahkan untuk melaksanakan shalat dua rakaat yang ringan. Seandainya seorang insan mengatakan, “Saya ingin memperpanjang bacaan … memperpanjang ruku dan sujud.”
Sementara yang lainnya mengatakan, “Saya melaksanakan shalat sunah Fajar dua rakaat yang ringan.”
Maka, orang yang kedua afdhal (lebih utama daripada yang pertama) karena dia sesuai dengan sunnah (syariat Islam). Dan mencocoki sunnah itulah yang utama.”
📚 Sifat Shalat hal. 169